Selasa, 04 Agustus 2009

Pijat Plus – plus mau gak??

Tempat massage sedang booming di tempat kami. Banyak yang menawarkan harga miring sampe harga yang setinggi langit. Tapi kebanyakan dibuka khusus untuk wanita. Nah untuk kaum pria ada, tetapi sangat jarang. Kalo ada pun pastinya dengan ekstra service atau plus – plus. Menurut kabar burung, ”wah burung siapa ya itu??” ”Burung lu ya mon yang pernah singgah kesana??” ”Sialan lu no!! mang nyong cowo cool apaan??” Sanggah Helmon. ”Cool = coolang ajal” Timpal Andi dan Eka. Nah itu lah yang kami takutkan. Memang sih kehidupan kami sebagai kaum cowok yang normal, sangat mendambakan dan memimpikan untuk bisa menikmati realita dari tontonan yang biasanya kami tonton pada ritual sehari – hari di kamar Helmon. Tapi semua itu dapat teratasi dengan norma – norma yang telah kami anut dari orang tua kami masing – masing saat pembekalan mental sebelum terjun ke Jogjaku tercinta ini. ”Itu Haram....” Tegas Eka. Hmmmm... kami hanya dapat mendeskripsikannya melalui muka mupeng, kegiatan yoga di kamar mandi atau mimpi basah yang terkadang datang, dan lain –lain yang tidak bisa kami sebutkan dua per dua eh salah..... satu per satu. Nah... kami punya cara jitu untuk merasakan pijat saat lelah atau capek, yaitu dengan kegiatan pijet – pijetan. Kami merancang ini dengan begitu profesional. Peralatan yang mesti dipenuhi adalah jam weker kecil, minyak kayu putih, dan hand body lotion. Kami melakukannya bergantian yaitu si pemijat setelah kesepakatan waktu selesai, menjadi dipijat.

Aku sendiri yang menjadi pemakarsa ide ini.. Kebetulan kami mempunyai struktur kulit yang berbeda – beda. Helmon yang singset dan kenyal, Andi yang rada keras dan bertulang menonjol, Rabun yang tebal setebal BACUSA (Badak Bercula Satu) tetapi cabi, dan aku yang berkarakter sama seperti Andi. Eitsss tanpa panu dan aroma tak sedap lo... Gini – gini kami sangat memperhatikan masalah itu. Nah khusus bagi eka, dia paling tidak suka dipijit kala itu. Karena dia sangat sensitif dan penggeli. Pernah kala itu dia berpasangan dengan Helmon dan apa yang terjadi???. Bukannya pijet – pijetan eh malah cekikikan doang dan saling bergantian menyentuh pusat geli mereka...Hihihihihi serem.....Jangan - jangan muncul deh The Next Ryan...
Sore itu Aku, Helmon dan Andi baru selesai main basket di UNY (Universitas Negeri Yogyakarta). Badan kami terasa lelah dan pegal – pegal. Alhasil, kami pun sepakat untuk melakukan prosesi pijat memijat. Kami pun saling berpasangan. Semua peralatan kami siapkan dengan rapi termasuk jam weker yang kami set satu jam. Kegiatan pun di mulai.... Aku berpasangan dengan Andi. Aku mengeluarkan seluruh kemampuan pijetku yang kudapat dari teman – teman di kampungku. Nyet nyet nyet...uuhhhhh..... mantaap..kala itu aku kebagian sebagai pemijat pertama.. Andi tergeletak bak jemuran dendeng sapi. Sambil sedikit mendesah, dia menikmati pijatan dengan penuh ketenangan.
”Enak no.....nah..disitu tuh enak...” gumam andi.
Di sisi lain Helmon yang berpasangan dengan Rabun, ada sedikit ke kacauan.
” Bun keras banget koh kulitmu?? Makan apa sih kau...
”Capek pijitin kau...huuuhhhh” Helmon dengan nada – nada tak ikhlas. ”Udah mon pijitin aja..Ga usah cerewet...!!!” Jawab Rabun.
Waktu terasa lama sekaleeee... Kringat pun bercucuran.. Aku melihat Andi sudah terpulaskan dan Rabun juga. Aku dan Helmon saling berpandangan. Aku sudah bisa menebak apa yang ada di otaknya..Hahahahahaahahaha....”Hacking Weker!!” Perlahan – lahan aku ubah waktu wekernya. Tadinya kurang setengah jam lagi, sekarang kurang 15 menit lagi. Fyuuuhhhh mau ga mau dengan cara curang nih... Maap ya bro – bro.. Kringggggggg!!!!.... Weker pun berbunyi. Huhhhh akhirnya...Aku dan Helmon mengambil nafas lega. Setelah itu aku sepakat untuk menghabiskan rokok sebatang dulu setelah itu baru pijet. Tak lama kemudian aku dan Helmon sudah bersiap – siap untuk dipijat. ”Wah untung mereka tak tau kalo kami udah ubah waktunya wakakakakakakakakakkk....” Pijatan Andi begitu uenakk tenannnn.... Dia sangat profesional dalam memijat. Apalagi dalam penggunaan Handbody. Dia begitu ekonomis dan terarah.
Gak disangka perbuatan aku ame Helmon tadi berdampak ketidak nyamanan kami. Aku dan Helmon tidak tenang. Sebentar – bentar aku selalu melirik jam weker. Di otakku selalu bertanya – tanya apakah mereka melakukan seperti yang kulakukan tadi. Begitu juga dengan Helmon. Aku melihat dia tak henti – hentinya melirik jam weker. Alhasil kami pun tak menikmati 100% karena tak tenang. Tak seperti Andi dan Rabun yang tadi sangat terlelap dan menikmati. Mungkin inilah balasan tuhan untuk kita yang tak sportif. Karena ketidak tenanganku, prosesi pemijatan pun terasa sebentar dan aku kurang puas. Andi dan Rabun pun bernafas lega. Aku dan Helmon saling cekikikan pelan petanda misi yang berhasil mengerjai mereka sebelumnya tadi. Hahahahahaaa.. yah tapi akhirnya jadi ga menikmati sih...

Tak lama kemudian datanglah sesosok makhluk besar, putih dan tegap. Dialah Paulus Sibarani kesatria Badak dari Timur yang akrab disapa Beruang Madu. Begitulah kami menyebutnya.
”Wah lagi pada apa nih? Ko pada telanjang dada? Ada hand body lagi?” Tanya paulus.
”Biasa lus pijet – pijetan nih” Jawab Andi.
”Wah ku kira kalian dah jeruk makan jeruk hahahahaha....” Ledek Paulus. ”Wah boleh nih kalo gitu..Aku capek kali..Siapa yang mau pijitin aku??” Tanya Paulus.
”Tapi sistemnya ganti – gantian lus?? Jawabku.
”Tak apa – apa nanti gantian ku pijat yang lebih lama mau tak? Pijatanku ini profesional dan sudah teruji no, kata Bapakku, Mamakku, Kakekku, pijatanku enak. Gimana??” Tanya Paulus. Aku mengangguk – angguk lugu bak seorang gadis belia yang sedang mengiyakan tawaran mesum dari seorang om – om senang..hahahaha.....hueks hueksss... Akhirnya posesi pemijatan pun dimulai... Tanganku mulai menari di punggung Paulus hueeekkk cuih cuih...huuh...dengan sekuat tenaga kukerahkan semua jurus – jurus pijatku.... Tak lama kemudian weker berbunyi..kring kring!!......
”Lus waktunya habis..oke kan....??” Tanya ku
”Oke banget no..makasih ya..hahaha...ngrokok dulu lah ya..” Jawab Paulus.
Satu jam tlah berlalu, tampak Paulus mulai sibuk mengutak – atik komputer Helmon. Aura penipuan pun mulai tercium.
”Hoiii lus kapan nih...???!!!! Tanyaku
”Aduh sibuk kali ni no....” Jawab Paulus tanpa dosa...
Sepertinya aura itu mulai terasa sangat tajam. Ya ya inilah aura penipuan yang dipancarkan dari kesatria badak dari timur. Akhirnya setelah lama menunggu, Paulus pun mengakui kalo dia sebenernya tidak pandai memijat. ”Halloo...wah ada yang kena tipu.... ada yang kena tipu....Damn !!”
Yah itung – itung, itulah pembalasan buat aku yang sudah mengakali dua orang sahabatku tercinta.. Kalo Helmon kapan pembalasannya ya?? Wah tunggu aja mon...kikikikkikikkk...

2 komentar:

  1. wkwkwkwkw.......... tau banget nih cerita nyaa
    lo harus sedahsyat paulus no tepunya
    emang tukang ngibul tu si beruang madu
    harus cekatan kita nya

    BalasHapus
  2. wakakakakaakakakakaka......inget aja lu yak...walau dah di bumbu2i tapi u masih ingat

    BalasHapus