Jumat, 17 Juli 2009

Ssssttt Ini Rahasia Cowok

Malem minggu ini sungguh kelabu… Semuanya stay di kontrakan kecuali Eka yang lagi tebar pesona di peradabannya. Aku, Helmon and Andi memang jomblo tetapi high Quality jomblo loh. Sebenernya, kalo aku lagi ngegebet seseorang gadis di gang jeruk di jalan kaliurang. Berhubung si gadis ada acara di kampusnya, jadi untuk malam minggu ini aku putuskan untuk stay di kontrakan dulu, lagi pula modal untuk menghampiri gadis pujaan belum cukup untuk membawa sang gadis melayang hingga langit ke tujuh. Kejauhan ya?? Kelangit – langit rumah deh.. Maap ya hun hun hihihihihi... Aku hanya meneleponnya untuk memastikan apakah ada kumbang lain yang menghampirinya atau mengganggunya ceileehhhh.. cuit cuit.... ”Ternyata situasi aman terkendali”. ”Fyuh tenang deh...” Kalo si Helmon dia bener – bener jomblo sejati. Dia punya standard cewek pujaan yang sangat jauh dari jangkauan. Berbody almarhum asia carera (bintang bokep saat itu), berwajah maria ozawa (itupun satu paguyuban ame mbak asia carera) dan berkelakuan sity nur hahahahliza..hahaha4…(mbah suriip mode on). Wah wah mon – mon cari aja noh di Ujung kulon. Kalo Andi tetap pada pendiriannya yaitu wanita yang dapat memberikan profit yang menggiurkan seperti azas ekonomi, biaya sekecil – kecilnya dengan keuntungan sebesar – besarnya. Huahahahahahaa.... gebet aja noh anaknya Bill Gates ndi.... Nah, kalo Rabun alias Bun2 lagi gundah gulana karena hubungannya lagi tak akur dengan gadisnya ”biasalah sindrom pasangan selebritis” katanya. Maka itu tadi dia hanya keluar kontrakan sebentar dan sekarang sudah bergabung dengan kami – kami disini.

Malam itu kami asik bermain game PC yaitu winning eleven. Aku dan Andi mengantri menunggu siapa yang kalah. Seperti biasa Helmon selalu jadi juara bertahan. Dia memang paling berbakat dalam hal ini. Kalo udah main game ini wah – wah wajahnya terlihat sangat unik dan nggateli (menjengkelkan) pengennya nimpuk pake bantal yang tebel. Dengan mulut ternganga, mata yang tajam, urat kepala yang menonjol dan mengempis, serta jari jemari yang lincah memijit tombol joystick dia terlihat sangat serius dan menikmati bakat yang dia miliki ini. Tak ayal dia selalu bertahan dan tak kunjung bergiliran. Mon – mon…., coba kuliahmu sehebat waktu kamu main game, pastinya cepet kelar kuliahmu. Hahahahaahahaha... peace mon.... Berlama – lama dengan hiburan ini akhirnya kami jenuh juga. Kami pun mendiskusikan rencana untuk mengisi waktu kejenuhan itu.

”Mon enaknya ngapain ya??” gumam ku
”Iya bete nih” jawab Helmon
”Main gaple, bosen. Main petak umpet, malu. Main gitar, ngga da yang bisa nyanyi. Main domikado yukkk???” ujarku dengan sumringah.
”Gubrakkkk” semuanya terjatuh loyo...wakakakakakakakkk...
”mang nya kau kira kami bocah – bocah no!!” Jawab Rabun.
”Nah – nah aku ada ide... Sewa bokeeppp!!” Tegas Helmon...

Tontonan sakral itu mang selalu kami lakukan untuk menghilangkan rasa jenuh. Tetapi tak heran banyak juga diantara kami yang menontonnya diem – diem dengan berlagak mengunci kamar untuk tidur atau pura – pura belajar, pokoknya sunyilah ha4…. Nah tanda – tandanya gini nih kalo sehabis melakukan ritual menonton tontonan sakral ini secara diam - diam,

1. Berlagak tanpa dosa dan menghampiri tv ruang tengah sambil mengulet kayak kucing agar teman – temannya menyangka seperti habis kelelahan dan tidur.
2. Beberapa detik kemudian pasti langsung ngacir ke wc.
3. Nah untuk menutupi aibnya, tak lupa membasahkan muka agar terlihat hanya membasuh muka
4. Habis itu gabung deh ma yang lain dengan tanpa dosa. Hahahahahaha....

Sebenarnya ini adalah hal yang lumrah pada setiap kaum pria. Sindrome ini sudah menjadi rahasia umum kaum pria. Ada kalanya perlu suasana hening dan sunyi untuk menonton film begituan. Kata Rabun, ”agar lebih menyerapi dan emosional”. Hahahahahaha..... Tak jarang juga bantal gulinglah yang jadi korban atau kasur busa yang cepet lempes karena sering menopang beban hentakan yang sangat dahsyat. Hahahahahaahaha.... Itulah yang terjadi pada kalangan kaum pria.

Akhirnya kami sepakat untuk patungan. Nah seperti biasa kartu mahasiswaku yang beken disebut KTM-pun jadi korban keganasan nafsu para pria - pria kesepian ini. Ndak apa, toh aku juga ikut nimbrung nantinya. Akhirnya kami pergi bersama untuk meminjam cd tersebut. Setibanya di tempat penyewaan, kami langsung membuka – buka album yang sudah disediakan. Album lusuh tapi dikerubutin orang, itulah dia.. yang kami cari. Diantara himpitan orang – orang, tanganku berhasil meraih salah satu album itu. Cover depan album itu hanya bertuliskan ”ASIA COLLECTION” Didalam album tersebut ada berbagai tontonan sakral yang siap menyapa dengan menggoda dan penuh eksotis. Seakan mereka berbicara di alam imajinasi liar kami ”ayo tonton aku ganteng...!!!” ”Ayo pilih aku tampan..!!” ”Kami sexy dan hot loh...” bla bla bla.... Akupun terhentak karena pundakku di tepuk oleh Andi. ”Udah belum!!! Lama amat..” tanyanya. Ternyata aku tadi berhayal lumayan lama saat membuka album untuk memilih film – film sakral itu.

Setelah proses pemilihan yang bisa dibilang lama (maklumlah proses itu memerlukan perenungan yang dalam), kami pun bergegas pulang ke kontrakan. Setibanya di kontrakan, tanpa basa – basi lagi kami menontonnya. Kami biasa menonton di kamar Helmon karena kami harus menontonnya melalui PC. Suasana menjadi hening dan senyap. Hanya suara menelan ludah yang terdengar, dan sesekali terdengar gesekan – gesekan yang entah dari mana sumber suaranya.
”Loh Mon ko gambar cover ma isinya beda ya??” Tanya Andi memecah suasana hening.
”Biar aja ah ndi yang penting isinya...!!” Jawab Helmon
”Sssssstttt..... pake nanya – nanya segala... dah ah!! lagi serius nih...Mon ulang bagian yang tadi...!!” Tegas Rabun.

Akhirnya kondisi menjadi hening dan senyap lagi.. Setelah berjam - jam berkutat dengan film lahknat itu (maap klo salah tulisannya), akhirnya ritual sakral pun berakhir. Nah kami pun kembali ke kamar masing – masing, padahal malam masih panjang. Dengan alasan yang sama yaitu ”mata pegel dan ngantuk” kami pun kembali ke kamar masing – masing. Kecuali Rabun yang harus cek in ke kamar yang sama dengan Andi. Tetapi malam itu Rabun memilih stay di ruang tengah untuk nonton TV. Beberapa menit kemudian secara berbarengan Aku, Helmon dan Andi sama - sama keluar kamar dan menuju tempat yang sama yaitu wc hahahahaa... Terjadilah antrian yang padat saat itu.
”Woiiii bocor ya wakakakakakakkk...antri woii” Celetuk rabun. Sebenarnya sih kami mungkin hanya sekedar buang air kecil. Tapi akibat pengaruh film tadi, maka prasangka kami jadi buruk terhadap siapa saja yang masuk ke wc.

Setelah semua siap, maka kami pun berkumpul di ruang tengah. Aku mulai membakar rokok djarum super pujaanku yang ku beli ketengan (eceran) dari burjo 24 jam tadi sore. Helmon pun tak kalah denganku sehingga kami seperti lokomotif yang selalu mengeluarkan asap tuuut tuut..... Ternyata waktu tak terasa menunjukan jam 2 pagi. Karena asik mengobrol, kami jadi lupa waktu. Hari itu Eka tak pulang ke kontrakan karena menginap di kos temannya. Sedang asik berbincang – bincang, terdengarlah suara motor yang tak asing. Ternyata dia adalah pangeran kodok. ”Eng ing eng.... Hallo semua... Ternyata belom tidur toh..Ku tadi iseng – iseng lewat depan situ dan liat rumah masih kebuka pintunya dan masih terang, trus suara ketawa mami (Helmon) kedengeran sampe keluar. Jadinya aku mampir hahahahaaha...” Ujar Pangeran kodok. Tak lama kemudian dia menyampirkan tas export oranye dan jaket tebal andalannya di kamarku. Setelah itu dia langsung menghampiri kami di ruang tengah dengan membawa plastik kresek yang kami sendiri tak tau apa itu isinya. Ternyata.................... Tontonan sakral lagi................... ”Kenapa ga dari tadi pangeran??” Tanyaku. ”Habis kalian nggak sms sih..” Jawab pangeran. Ada sekitar 20 cd yang dia bawa tidak tau dari mana asalnya. Akhirnya ritual sakral pun dimulai lagi dengan segenap tenaga dan daya. Helmon yang sebagai pemimpin ritual itu rela mengorbankan kamarnya untuk dijamah oleh para pemuda – pemuda dodol yang kesepian ini.

Kami tidak menonton film tersebut secara full. Kami selalu memutar bagian – bagian pentingnya saja. Bagian awal (liat bintangnya dulu, kalo ga cocok lansung cut!!), tengah bentaran, nah baru menjelang akhir, itulah yang terpenting. Setelah semua film kami telusuri, Helmon pun tak segan – segan membajak film dokumenter sakral itu ke hardisk komputernya. Waktu tak terasa sudah menunjukan pukul 4:45 pagi. Kami tergeletak di ruang tengah dengan lemas. Akhirnya kami pun tertidur bersama –sama diruang tengah.
Keesokan harinya mulailah antrian terjadi lagi di kamar mandi. Sebenarnya di kamar Rabun dan Andi terdapat kamar mandi juga. Karena mereka malas mengurasnya, maka mereka lebih kerasan untuk mandi di kamar mandi depan. Malam yang sangat hot... eksotis... dan sakral tentunya. Kami menjadikan moment itu bukan hanya sekedar dari kenikmatan filmnya, tapi dari segi kebersamaannya. Paling tidak, susah, senang, nikmat, kami rasakan bersama. Panas, dingin dan hoooouuuuttt kami lalui juga bersama. ”Waduuuhhhh besok senin aku mesti mengembalikan buku ke perpus kampus. KTM-ku masih di tempat penyewaan.. Bisa – bisa denda nih ??!!” Gumamku. ”Woiiiii ayo balikin film – filmnya !!! KTM-ku besok mau ku pake!!!” Seru ku. ”Ntar no belum puas.... !!!” . ”Waduh Gawaaattttt kyeh....!!!!”

By Kheno Whine

Tidak ada komentar:

Posting Komentar